Semua orang boleh bermimpi, karena bermimpi bukan pelanggaran hukum, bukan pelanggaran HAM dan belum difatwakan haram oleh MUI.
Mumpung bermimpi itu gratis, mari kita bermimpi, berfikir tentang apa saja yang penting happy. Beberapa hal yang mungkin ( karena belum terbukti kebenarannya secara ilmiah ) belum ada, dan mungkin untuk diadakan antara lain :
1. Menjadikan Indonesia sebagai negara super power. Alasan pendukung : Indonesia negara besar dengan wilayah luas, jumlah penduduk besar, kekayaan alam melimpah. Jika seluruh masyarakat Indonesia pandai, kritis, patriotik, bermoral tinggi dan seluruh hasil kekayaan alam ( hasil laut, hasil minyak, hasil tambang, hasil hutan, hasil pajak ) betul-betul digunakan untuk kemakmuran rakyat, mungkinkah Indonesia menjadi negara Super Power ?! kenapa tidak !
2. Menciptakan angkatan bersenjata Indonesia yang kuat, besar dan disegani. Alasan pendukung : masyarakat Indonesia hobi tawuran, sepak bola pakai tawuran, pelajar dan mahasiswa tawuran, massa pendukung partai tawuran, polisi dan TNI tawuran, antar suku tawuran, sesama umat beragama tawuran, sesama anggota DPR tawuran, dsb. Seandainya semua masyarakat bersatu tentu energi gabungannya luar biasa !
3. Menciptakan Indonesia sebagai negara yang swasembada beras sekaligus pengeksport beras nomor satu di dunia. Alasan pendukung : Indonesia negara agraris ( kata buku sejarah ), sebagian besar masyarakat Indonesia adalah petani, tanah luas nan subur, air melimpah ( sering kali banjir ), makanan pokok adalah beras ( nasi ), kenapa kok beras harus impor ? Malu-maluin aja ! Kalau makanan pokok kita gandum atau roti itu patut dan sah saja jika beras impor. Makanan pokok kok diimpor dari negara lain, agak aneh saja lah. Seandainya tanah subur nan luas tidak dijual/dibeli untuk real estate, untuk pabrik textil, untuk mall, dll, tetapi tetap digunakan sebagai lahan pertanian tentu keadaannya lain sekarang. Kenapa ya, mahasiswa lulusan fakultas pertanian kok kerjanya di bank, di pabrik kain, di super market ? kok tidak ada yang kerjanya sebagai petani sawah / ladang di desa ? gengsi barang kali ya ?
Seandainya seluruh lahan yang potensial, dipinggir kota, di desa, di lereng gunung, di rawa-rawa, lahan nganggur di luar jawa dimaksimalkan sebagai lahan pertanian, petani penggarap dan pengelola merupakan sarjana-sarjana pertanian lulusan IPB, UKSW dsb, tentu luar biasa hasil bumi kita.
4. Seandainya para wakil rakyat kita di DPR adalah orang-orang yang terpilih atas dasar kejujurannya, kecerdasannya, kepandaiannya, idealismenya, kepeduliannya pada rakyat ( bukan pada partainya saja). Tentu sekarang tidak ada aspirasi rakyat yang terkatung-katung dan janji yang digantung. Tidak ada anggota DPR yang mengejar uang setoran untuk menutup beaya "operasional" saat kampanye pemilu legislatif dulu.
5. Seandainya semua BUMN, perusahaan, pejabat, pegawai, pedagang, petani setor pajak sesuai dengan ketentuan dan disetorkan ke negara tanpa kebocoran. Dan menggunakan uang hasil pajak tersebut untuk kemakmuran rakyat, membangun sekolah gratis, rumah sakit gratis, taman rekreasi gratis dan susu sapi gratis bagi setiap anak Indonesia satu gelas setiap pagi (bersambung...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar